Mengenai Saya

Foto saya
lucu,familier,friendly,imut

Rabu, 30 Juni 2010

uji bakteri

UJI BAKTERI ESCHERICIA COLI

PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG

Organisme koliform merupakan petunjuk adanya polusi kotoran (faeses). Bahaya sehubungan dengan air minum adalah bila air tersebut telah tercemar oleh bahan buangan atau kotoran manusia atau hewan berdarah panas. Bila pengotoran semacam itu terjadi, maka air tersebut mengandung bibit-bibit penyakit yang masih hidup. Meminum air semacam itu dapat berakibat timbulnya penyakit demam usus atau disentri.

Organisme yang paling umum digunakan sebagai mikroorganisme indikator adalah E. Coli dan kelompok koliform secara keseluruhan. Mikroorganisme indikator merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos dan dapat mengintroduksi organisme hazardous (berbahaya) sehingga menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen.

Koliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35oC. Adanya bakteri koliform di dalam makanan/ minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri koliform dapat dibedakan menjadi 2 grup yaitu : (1) koliform fekal misalnya Escherichia coli dan ( 2 ) koliform nonfekal misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam-tanaman yang telah mati. Jadi, adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml.

Secara garis besar Escherichia coli memiliki sifat-sifat bentuk batang, gram negatif, tidak berkapsul, umumnya mempunyai fimbria dan bersifat motile. Kehadiran bakteri coli besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, terbukti dengan kualitas air minum, secara bakteriologis tingkatannya ditentukan oleh kehadiran bakteri tersebut yang disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Batas maksimum cemaran mikroba dalam air mineral

Jenis Makanan

Jenis Pengujian

Batas Maksimum

per gram/per ml

Air mineral

Angka lempeng total

MPN coliform

Escherichia coli*

Clostridium perfringens

Salmonella

102

<3>

0

0

negatif

Sumber :

Lampiran Surat keputusan Dirjen POM Nomor : 037267/B/SK/VII/89

Catatan :* 100 ml untuk jenis makanan bentuk cair

Cara kerja dalam menguji kualitas air minum dari sumber mata air dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sampling, pemilihan metode analisis dan membandingkan data yang didapat dengan spesifikasi acuan atau standar. Tiga langkah ini saling melengkapi dan berhubungan, karena :

Ø Heterogenitas distribusi dari mikroorganisme dalam sebagian besar sampel berarti bahwa rencana sampling harus mampu memberikan hasil secara statistik dalam hal standar.

Ø Kekurangtepatan dalam kebanyakan teknik mikrobiologis kuantitatif berarti bahwa standar/ acuan harus dihubungkan dengan data yang diperoleh dengan metode khusus, dan

Ø Jumlah sampel yang diperlukan dalam metode tes harus disertakan dalam laporan saat memilih jumlah dari tiap-tiap sampel.

A. PENGAMBILAN SAMPLING

1. Survey

Tahap pertama dalam perencanaan sistem pemantauan air adalah pengumpulan data mengenai keadaan lingkungan serta karakteristik dan pemanfaatan sumber air. Berdasarkan data tersebut dapat direncanakan lokasi pengambilan contoh yang tepat sesuai dengan keperluannya.

Survey diperlukan untuk menetapkan kecepatan terhadap pergantian gambaran mikrobiologis. Mengambil dan memeriksa sampel sebanyak mungkin dalam satu shift, sehari atau bahkan satu minggu (harus tepat), akan menunjukkan apakah pertambahan organisme dapat muncul, apakah itu cepat atau bertahap dan kapan waktu yang tepat untuk mengambil sampel agar dapat mendeteksinya. Di sisi lain, survey dapat mengindikasikan fluktuasi cepat dan tinggi dalam hitungan mikrobial. Dalam kasus seperti itu, akan diperlukan untuk mengambil sampel sesering mungkin sampai penyebab fluktuasi dapat diidentifikasi dan dikoreksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan tempat lokasi sampling, dalam hal ini isi ulang air minum pada depo adalah :

a) Kualitas fisik yang meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau dan rasa. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik yang terkandung di dalam air seperti lumpur dan bahan-bahan yang berasal dari buangan. Dari segi estetika, kekeruhan di dalam air dihubungkan dengan kemungkinan pencemaran oleh air buangan.

b) Kualitas kimia yang berhubungan dengan ion-ion senyawa ataupun logam yang membahayakan, di samping residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun, seperti antara lain residu pestisida. Dengan adanya senyawa-senyawa ini kemungkinan besar bau, rasa dan warna air akan berubah, seperti yang umum disebabkan oleh adanya perubahan pH air. Pada saat ini kelompok logam berat seperti Hg, Ag, Pb, Cu, Zn, tidak diharapkan kehadirannya di dalam air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar